sejarah kebudayaan islam
BAB 1
Sejarah Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
A. Sejarah
Berdirinya Dinasti Abbasiyah
1. Asal-usul
Bani Abbas
Dinasti
abbasiyah adalah pemerintahan islam yang berdiri setelah Dinasti Bani Umayyah
hancur. Nama Dinasti Abbassiah diambil dari nama paman Nabi yaitu Abbas bin Abi
taleb, maka adapun penggagas pertama dari berdirinya dinasti ini adalah Ali bin
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf bin Hasim. Walaupun Ali
bin Abdullah tidak sempat mewujudkan berdirinya Daulah Abbasiyah, namun anak
cucunya berhasil mewujudkan cita-cita Ali bin Abdullah tersebut setelah melalui
perjuangan dan proses yang sangat panjang.
2. Berdirinya Dinasti Bani Abbas ( Daulah
Abbasiyah )
Dinasti
Abbasia berdiri melalui proses yang cukup panjang, diawali dari Salah seorang
keluarga Bani Abbas bernama Ali bin Abdullah bin Abbas. Ia sangat berambisi
merebut kekuasaan dari penguasa Bani Umayyah. Untuk mewujudkan keinginannya, ia
melakukan taktik dan strategi yang lambat namun pasti.
Ali bin
Abdullah melakukan propaganda anti Bani Umayyah kepada masyarakat luas.yang
bertujuan Untuk mendapatkan simpati rakyat, maka adapun dalam propagandanya,
Ali bin Abdullah meminta pendukungan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat
membantu keluarga Rasulullah SAW yang telah diperlakukan tidak adil oleh
pemerintah Bani Umayyah. Namun sayang, sebelum mewujudkan cita-citanya, Ali bin
Abdullah wafat tahun 124 H/742 M.
Sepeninggalannya,
cita-cita beliau dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Muhammad bin Ali ,
beliau juga menbuat propaganda anti bani Umayyah sebagai mana yang pernah
dilakukan oleh ayahnya. ketika pada masa beliau, beliau menjadikan kota Kufah
dan Khurasan sebagai benteng pertanahan Bani Abbas. Kedua kota ini dianggab
sebagai tempat yang strategis, karena banyak dihuni oleh masyarakat Muslim
non-Arab (‘Ajam) yang merasa tidak puas dengan pemerintahan bani Umayyah yang
memperlakukan mereka secara tidak adil.
Usaha Muhammad
bin Ali ini ternyata benar- benar mendapat dukungan kuat dari masyarakat Muslim
non-Arab. Namun sayang, Muhammad bin Ali meninggal tahun 127 H/745 M sebelum
Dinasti Abbasiyah terbentuk. Sepeninggal Muhammad bin Ali, putra yang bernama
Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan perjuangan Bapak dan kakeknya.
Usahanya mendapat dukungan dari masyarakat luas. Terutama dari kaum Syi’ah yang
sangat tertekan sepanjang Bani Umayyah berkuasa.
Karena
usahanya yang sangat gigih dan mendapat dukungan dari masyarakat luas, terutama
yang merasa kecewa dengan Bani Umayyah. Melihat kondisi tersebut, Khalifah
Marwan II, khalifah terakhir Bani
Umayyah, menganggap sebagai Ibrahim bin Muhammad ancaman. Ia mengirim pasukan
untuk menangkap Ibrahim bin Muhammad. Ibrahim ditangkap oleh pasukan Umayyah
lalu diasingkan dan dibunuh tahun 128 H/746 M.
Penangkapan
Ibrahim bin Muhammad membangkitkan kemarahan dua saudaranya yaitu Abu Abbas
As-Safah dan Abu Ja’far Al-Mansur. Pada tahun 129 H/747 M, dibantu oleh Abu
Muslim Al-Khurasani, mereka melakukan pemberontakan dan penyerangan
besar-besaran di kota–kota penting pemerintahan Bani Umayyah. Abu Muslim
Al-Khurasani memimpin penyerangan kedaerah kota damakus, Abu Abbas As-Safah
memimpin penyerangan di mesir dan Abu Ja’far Al-Mansur bersiap menangkap para pengikut muawiyyah
yang melarikan diri, maka pada suatu har Khalifah Marwan II terkepung di kota
Damaskus, namun akhirnya dia berhasil melarikan diri ke Yordania lalu ke Palestina. Namun Khalifah
Marwan II dihadang oleh pasukan Abbasiyah yang dikirm oleh Abu Abbas As-Safah.
Pada tahun 132 H/750 M, Khalifah Marwan II ditangkap di kota kecil bernama
Al-Askar sebelah timur kota Fustat, ibu kota Mesir saat itu. Kepalanya
dipenggal lalu dikirim kepada Abu Abbas sebagai bukti keberhasilan dan kekalahan
musuhnya.
Dengan
terbunuhnya Khalifah Marwan II, berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus
dan berdirilah Daulah Abbasiyah dengan Khalifah pertama Abu Abbas As-Safah.
yang memerintah tahun 132 – 136 H/750 – 754 M.
Dimasa
pengejaran dan pembantaian keluarga Bani Umayyah dan para pengikutnya oleh Abu
Abbas As-Safah, ada seorang keturunan Bani Umayyah yang berhasil meloskan diri,
yaitu Abdurrahman bin Mu’awiyah bin Hasya bin Abdul Malik, Khalifah ke -10 di
Damaskus. Ia lebih dikenal dengan sebutan Abdurrahman Ad-Dakhil. Yang berhasil
masuk ke Spanyol dan menaklukkannya. Disana ia mendirikan Daulah Umayyah II
yang berpusat di Andalusia, Spanyol.
B. Tokoh – Tokoh
Yang Berjasa Dalam Pembentukan Dinasti Abasiyyah
1. Ali bin Abdullah
Namanya Ali bin
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf Al-Quraysi, Ia
termasuk keturunan Hasyim. Ali bin Abdullah memulai usahanya ketika Bani
Umayyah dipimpin oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz
memimpin dengan adil. Keadaan yang stabil dan relative aman saat itu sangat
memungkinkan bagi Ali bin Abdullah untuk melakukan upaya propaganda anti Bani
Umayyah. Pergerakannya berpusat di Al-Humaymah dekat Kufah. Sasaran
propagandanya adalah orang-orang kufah dan khurasan yang mana diantara mereka
banyak yang bukan orang arab, atau disebut dengan kaum mawali/ ‘ajam, yang mana
kehidupan mereka sering tidak mendapatkan keadilan dari pemimpin-pemimpin
Muawyyah.
Untuk
melancarkan upayanya, Ali bin Abdullah mendidik 12 orang kader dai yang telah
diberi pendidikan dan pelatihan. Ia meminta kepada para kadernya untuk
menyebarluaskan gerakan mendukung keluarga Nabi Muhammad SAW yang telah di
perlakukan tidak adil oleh ABni Umayyah. Namun di tengah-tengah usahanya, Ali
bin Abdullah wafat dan cita-citanya diteruskan oleh putranya, Muhammad bin Ali.
2. Muhammad bin Ali
Kematian Ali
bin Abdullah meyatakan semangat Muhammad bin Ali untuk meneruskan cita-cita
ayahnya. Selain menggandeng kaum Mawali ia pun bekerjasama dengan kaum Syi’ah
yang meyimpan dendam terhadap Daulah Bani Umayyah. Namun sayang, Muhammad bin
Ali juga wafat sebelum cita-citanya terwujud.
3. Ibrahin bin
Muhammad
Ibrahim bin
Muhammad yang bercita-cita melanjutkan perjuangan ayah dan kakeknya giat
melancarkan propaganda anti pemerintah Umayyah. Dengan bantuan Abu Muslim
Al-Khurrasani yang menguasai kaum Mawali di Khurasan, Ibrahim telah menguasai
beberapa kota, yaitu Khurassan, Kufah, Basrah, Mekah, dan madinah.
Dianggab
sebagai pemberontak oleh pemerintah Ummayah, akhirnya Ibrahim bin Muhammad
Ditangkap oleh pasukan Ummayyah yang dikirim oleh Khalifah Marwan II. Ia
diasingkan kemudian dibunuh.
4. Abu Abbas As-Safah
Ia adalah adik dari Ibrahim bin
Muhammad. Abu Abbas As-Safah merupakan salah seorang yang paling berperan dalam
pembentukan Daulah Bani Abbas. Bersama adiknya, Abu Ja’far Al-Manshur dan
dibantu oleh panglima Khurasan yang pemberani, Abu Muslim, mereka menghancurkan
kekuatan Umayyah yang terkahir sehingga mampu membunuh Khalifah Marwan II.
Abu Abbas As-Safah adalah Khalifah
Abbasiyah pertama. Ia dinobatkan sebagai
khalifah setelah berhasil memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan
Ummayyah. Nama asli adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin
Abbas. Nama As-safah berarti” haus darah” adalah gelar yang diberikan
kepadanya.
Di masa pemerintahan Abu Abbas
as-Safah, Ibu kota Daulah bani Abbas berada di Al-Hasyimiyah dekat kufah. Ia
memerinta Daulah Abbasiyah tidak lama, yaitu antara tahun 132 – 137 H/750-754
M. ia memberikan dasar yang kuat-terhadap kekuatan Negara dan keberlangsungan
kekuasaanya.
5. Abu Ja’far
Al-Manshur
Abu Ja’far Al-Manshur adalah
saudara Abu Abbas As-safah. Ia termasuk salah seorang pendiri Daulah Abbasiyah.
Ia seorang politikus ulung, panglima perkasa dan pemberani, dan orang yang
teguh pendirian. Karena jasanya yang sangat besar terhadap pembentuka daulah
Bani Abbasiyah, ia pantas dijuluki “Bapak Dinasti Bani Abbas”.
Setelah Abu Abbas As-Safah
meninggal ia dibaiat menjadi khalifah kedua Daulah Abbasiyah. Saat menjadi
khalifah, Abu Ja’far Al-Manshur banyak berjasa bagi kelangsungan kekuasan
Dinasti Abbasiyah periode berikutnya.
Abu ja’far Al-Manshur telah
memberikan simbol dan kebanggaan bagi kejayaan Bani Abbas dengan membangun kota
Bagdad menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah. kota yang terletak di tepi dua
sungai besar Eufrat dan Tigris itu pembangunannya menghabiskan 18.000.000
dinar.Saat itu Bagdad merupakan kota termasyhur di dunia karena
kemewahan,keindahahan,keteraturan, dan kebersihan.
6. Abu Muslim
Al-Khurasani
Ia adalah pimpinan gerakan agama
dan politik di Khurasan, Persia (Iran) yang paling berjasa kepada Bani Abbas
dalam usaha menumbangkan Dinasti Bani Umayyahh. Semboyan yang digunakan Abu Muslim dalam propagandanya adalah Li Ar-ridha
min Muhammad (demi keridaan keluarga nabi Muhammad).
Namun sayang, uasaha Abu muslim
Al-Khurasani yang berperan besar dalam menggulingkan kekuasaan Bani Umayyah dan
mengantarkan terbentuknya Daulah Abbassiyah, dibalas dengan pembunuhan atas
dirinya sendiri oleh Khalifah kedua Bani Abbas, Abu Ja’far Al-Manshur.
Al-Manshur memandang pengaruh Abu Muslim Al-Khurasani yang sedemikian besar
menjadi ancaman bagi keberlangsungan kekuasaanya.
C. Periodisasi
Kekuasaan Dinasti Abbasiyah
Keberadaan Daulah Abbasiyah berlangsung sampai Tahun 656 H/1258 M. Masa
yang panjang itu dilaluinya dengan pola pemerintah yang berubah-ubah.
Berdasarkan perbedaan pola dan perubahan politik itu,juga mengingat masa
berkuasa Daulah Abbasiyah ini cukup lama para sejarawan membagi masa
kekhalifahan Bani Abbasiyah kepada empat periode.
1. Periode Abbasiyah
I (132-232H/750-847M)
Periode pertama Daulah Abbasiyah
berlangsung 97 tahun dan dipimpin oleh 9 orang Khalifah. Mulai dari Abu Abbas
As-Safah (132-136 H/750-754M) sampai Khalifah Al-Watsiq (227 – 232H/842 – 947
M).
Periode ini di sebut periode
keemasan Daulah Abbasiyah.Para Khalifah yang memimpin Abbasiyah pada periode
ini selain ahli dalam ketatanegaraan,politik dan pemerintahan mereka sangat
mencintai ilmu pengetahuan,peradaban, dan dikenal dekat dengan ulama (ilmuwan).
Puncak popularitas daulah ini berada pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid (786 –
809 M) dan putranya Al-Makmun (813 – 833 M)
Para Khalifah yang memimpin Daulah Abbasiyah periode pertama
adalah :
· Abul Abbas
As-Safah (132 - 136 H/750 – 754 M)
· Abu Ja’far Al
– Manshur ( 136 – 158 H/ 754 – 775 M)
· Al - Mahdi
(158 – 169 H/ 775 – 785 M)
· Musa Al - Hadi
(169 – 170 H/785 – 786 M)
· Harun Al -
Rasyid (170 – 193 H/ 786 – 809 M)
· Al – Amin (193 – 198 H/809 – 813 M)
· Abdullah Al –
Makmun (198 - 218 H/ 813 – 833M)
· Al – Mu’tasim
(218 – 227 H/833 – 842 M)
· Al- Watsiq
(227 – 232 H/842 – 847 M)
2. Periode Abbasiyah
II (232 – 334 H/847 – 946 M)
Periode ini
berlangsung selama 99 tahun, dipimpin oleh 13 Khalifah. Periode ini bisa
dikatakan sebagai awal kelemahan Dinasti Abbasiyah. Kebijakan Khalifah
Al-Mut’tasim(218 – 227 H/833 – 842 M) terhadap unsur Turki dalam masalah
ketentaraa,membuat kebiasaan orang – orang muslim mengikuti perjalanan perang
menjadi terhenti. Sehinnga sangat berpengaruh terhadap kedaulatan bangsa dan
Negara.
Khalifah
Al-Mu’tasim (218 – 227 H/833 – 842 M) dan khalifah sesudahnya yaitu Al – Watsiq
(842 – 847 M) mampu mengendalikan mereka.Akan tetapi Khalifah Al- Mutawakkil
(232 -247 H/847 – 861 M) yang merupakan khalifah awal periode ini merupakan
khalifah yang lemah.Pada masanya orang – orang Turki dapat merebut kekuasaan
dengan cepat setelah Al-Mutawakil wafat. Merekalah yang memilih dan mengangkat
khalifah sesuai dengan kehendak mereka.
Dengan
demikian, kekuasaan tidak lagi ada di tangan khalifah Bani Abbas. Factor-faktor
penting lain yang menyebabkan kemunduran Dinasti Absasiyah pada periode ini
adalah:
1. Luasnya wilayah yang harus
dikendalikan seangkan organisasi dan komunikasi rapuh / lemah.
2. Ketergantungan kepada
tentara sangat tinggi, sehingga menurunkan semangat rakyat dalam pembelaan
Negara.
3. Kesulitan keuangan karena
beban pembiayaan tentara sangat tinggi.
Periode Dinasti Abbasiyah
II dipimpin oleh 13 orang khalifah yaitu :
1) Al-Mutawakkil
(232 – 247 H/847 – 861 M)
2) Al-Muntashir
(247 – 248 H/861 – 862 M)
3) Al-Musta’in
(248 – 252 H/862 – 866 M)
4) Al-Mu’taz
(252-256 H/866 – 869 M)
5) Al-Muhtadi (255-256 H/869 – 870 M)
6) Al-Mu’tamid
(256-279 H/870 – 892 M)
7) Al-Mu’tadhid
(279 - 289 H/892 – 902 M)
8) Al-Muktafi (289
- 295 H/902 – 908 M)
9) Al-Muqtadi (295
- 320 H/908 – 932 M)
10) Al-Qahir (320 - 322 H/932 – 934 M)
11) Al-Radhi (322 -
329 H/934 – 940 M)
12) Al-Muttaqi (329 - 333 H/940 – 944 M)
13) Al-Mustakfi (333 - 334 H/944 – 945 M)
3. Periode Abbasiyah
III
perdagangan juga
mengalami kemajuan.
Khalifah yang berkuasa pada periode ini adalah:
1) Al-Mu’thi (334
- 363 H/946 – 974 M)
2) At-Thai (363 -
381 H/974 – 991 M)
3) Al-Qadri (381 –
422 H/991 – 1031 M)
4) Al-Qayyim (422
- 476 H/1031 – 1075 M)
5) Al-Muqtadi (467
- 487 H/1075 – 1094 M)
4. Periode Abbasiyah
IV (487 - 656 H/1094 – 1258 M)
Periode ini berlangsung sekitar 164 tahun. Jika pada periode
sebelumnya kekuasaan Abbasiyah berada di bawah kendali Bani Buwaihi, maka pada
periode ini kekuasaan berada di bawah kendali kaum Saljuk dari Turki. Saljuk
adalah nama penguasa suku-suku Oqhuz di Turki. Namun Saljuk adalah nama suku
yang diambil sebagai penghormatan atas nenek moyang mereka bernama Saljuk bin
Yakak.
Puncak pengaruh kaum Saljuk terhadap kekhalifahan Bani Abbas
dimulai tahun 510 H/1116 M sampai tahun 656 H/1258 M ketika tentara Mongol membumihanguskan
kota Baghdad dan segala isinya yang menandai berakhirnya Dinasti Abbasiyah.
Yang memimpin Dinasti Abbasiyah pada periode ini adalah:
Al-Mustadzir (487 - 52I H/1094 - 1118 M)
1. Al-Mustarsyid
(521 - 529 H/1118 - 1135 M)
2. Ar-Rasyid (529
- 530 H/1135 - 1136 M)
3. Al-Muktafi
(530 - 555 H/1136 - 1160 M)
4. Al-Mustanjid
(555 - 566 H/160 - 1170 M)
5. Al-Mustadhi
(566 - 575 H/1170 - 1180 M)
6. An-Nasir (575
- 622 H/1180 - 1225 M)
7. Az-Zahir (622
- 623 H/1225 - 1226 M)
8. Al-Mustanhir
(623 - 640 H/1226 - 1242 M)
9. Al-Musta'shim
(640 - 656 H/1224 - 1288)
Dari keempat periode ini, Dinasti Bani Abbas melahirkan 37
orang khalifah. Banyak kemajuan yang telah diraih oleh dinasti ini di berbagai
bidang peradaban, ilmu pengetahuan, militer, ekonomi, sosial, arsitektur, dan
sebagainya. Dari 37 khalifah yang memimpin Dinasti Abbasiyah, hanya sembilan
khalifah periode pertama yang paling banyak jasanya.
Soal-sola latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar
1) Apa yang
dimaksud dengan daulah Abbasiah
2) Kenapa para
keturunan Abbasiah sangat berambisi menggulingkan dinasti Umayyah, jelaskan
3) Sapakah nama
penggagas berdirinya bani Abbasia, dan siapa khlifah pertamanya
4) Pada tahun
berapakah dinasti Abbasiah berdiri, dan kenapa dinamakan dengan dinasti
abbasiah
5) Apa yang
dimaksud dengan kaum mawali dan kaum awaliyin
6) Kenapa kaum
mawali dan kaum awaliyin membantu
gerakan anti Umayyah
7) apa penyebab
Abu Ja’far bin mansur membunuh Abu Muslim al-Khurasani
8) Pada periode
keberapakah dinasti Abbasiah mengalami masa keemasan, jelaskan
9) Apa arti dari
As-Saffah, gelar yang diberikan kepada Abu Abbas As-Safah
10) Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dinasti Buwaihi
11) Sebutkan
nama-nama tokoh yang berjasa dalam mendirikan dinasti Abbasia
12) Siapakan nama dari keturunan Muawiyyah yang berhasil
lari ke spanyol