Rabu, 10 Agustus 2016

sejarah kebudayaan islam

BAB 1
Sejarah Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah


A.      Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
1.       Asal-usul Bani Abbas
Dinasti abbasiyah adalah pemerintahan islam yang berdiri setelah Dinasti Bani Umayyah hancur. Nama Dinasti Abbassiah diambil dari nama paman Nabi yaitu Abbas bin Abi taleb, maka adapun penggagas pertama dari berdirinya dinasti ini adalah Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf bin Hasim. Walaupun Ali bin Abdullah tidak sempat mewujudkan berdirinya Daulah Abbasiyah, namun anak cucunya berhasil mewujudkan cita-cita Ali bin Abdullah tersebut setelah melalui perjuangan dan proses yang sangat panjang.

2.     Berdirinya Dinasti Bani Abbas ( Daulah Abbasiyah )
Dinasti Abbasia berdiri melalui proses yang cukup panjang, diawali dari Salah seorang keluarga Bani Abbas bernama Ali bin Abdullah bin Abbas. Ia sangat berambisi merebut kekuasaan dari penguasa Bani Umayyah. Untuk mewujudkan keinginannya, ia melakukan taktik dan strategi yang lambat namun pasti.
Ali bin Abdullah melakukan propaganda anti Bani Umayyah kepada masyarakat luas.yang bertujuan Untuk mendapatkan simpati rakyat, maka adapun dalam propagandanya, Ali bin Abdullah meminta pendukungan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat membantu keluarga Rasulullah SAW yang telah diperlakukan tidak adil oleh pemerintah Bani Umayyah. Namun sayang, sebelum mewujudkan cita-citanya, Ali bin Abdullah wafat tahun 124 H/742 M.
Sepeninggalannya, cita-cita beliau dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Muhammad bin Ali , beliau juga menbuat propaganda anti bani Umayyah sebagai mana yang pernah dilakukan oleh ayahnya. ketika pada masa beliau, beliau menjadikan kota Kufah dan Khurasan sebagai benteng pertanahan Bani Abbas. Kedua kota ini dianggab sebagai tempat yang strategis, karena banyak dihuni oleh masyarakat Muslim non-Arab (‘Ajam) yang merasa tidak puas dengan pemerintahan bani Umayyah yang memperlakukan mereka secara tidak adil.
Usaha Muhammad bin Ali ini ternyata benar- benar mendapat dukungan kuat dari masyarakat Muslim non-Arab. Namun sayang, Muhammad bin Ali meninggal tahun 127 H/745 M sebelum Dinasti Abbasiyah terbentuk. Sepeninggal Muhammad bin Ali, putra yang bernama Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan perjuangan Bapak dan kakeknya. Usahanya mendapat dukungan dari masyarakat luas. Terutama dari kaum Syi’ah yang sangat tertekan sepanjang Bani Umayyah berkuasa.
Karena usahanya yang sangat gigih dan mendapat dukungan dari masyarakat luas, terutama yang merasa kecewa dengan Bani Umayyah. Melihat kondisi tersebut, Khalifah Marwan II, khalifah terakhir  Bani Umayyah, menganggap sebagai Ibrahim bin Muhammad ancaman. Ia mengirim pasukan untuk menangkap Ibrahim bin Muhammad. Ibrahim ditangkap oleh pasukan Umayyah lalu diasingkan dan dibunuh tahun 128 H/746 M.
Penangkapan Ibrahim bin Muhammad membangkitkan kemarahan dua saudaranya yaitu Abu Abbas As-Safah dan Abu Ja’far Al-Mansur. Pada tahun 129 H/747 M, dibantu oleh Abu Muslim Al-Khurasani, mereka melakukan pemberontakan dan penyerangan besar-besaran di kota–kota penting pemerintahan Bani Umayyah. Abu Muslim Al-Khurasani memimpin penyerangan kedaerah kota damakus, Abu Abbas As-Safah memimpin penyerangan di mesir dan Abu Ja’far Al-Mansur      bersiap menangkap para pengikut muawiyyah yang melarikan diri, maka pada suatu har Khalifah Marwan II terkepung di kota Damaskus, namun akhirnya dia berhasil melarikan diri  ke Yordania lalu ke Palestina. Namun Khalifah Marwan II dihadang oleh pasukan Abbasiyah yang dikirm oleh Abu Abbas As-Safah. Pada tahun 132 H/750 M, Khalifah Marwan II ditangkap di kota kecil bernama Al-Askar sebelah timur kota Fustat, ibu kota Mesir saat itu. Kepalanya dipenggal lalu dikirim kepada Abu Abbas sebagai bukti keberhasilan dan kekalahan musuhnya.
Dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II, berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus dan berdirilah Daulah Abbasiyah dengan Khalifah pertama Abu Abbas As-Safah. yang memerintah tahun 132 – 136 H/750 – 754 M.
Dimasa pengejaran dan pembantaian keluarga Bani Umayyah dan para pengikutnya oleh Abu Abbas As-Safah, ada seorang keturunan Bani Umayyah yang berhasil meloskan diri, yaitu Abdurrahman bin Mu’awiyah bin Hasya bin Abdul Malik, Khalifah ke -10 di Damaskus. Ia lebih dikenal dengan sebutan Abdurrahman Ad-Dakhil. Yang berhasil masuk ke Spanyol dan menaklukkannya. Disana ia mendirikan Daulah Umayyah II yang berpusat di Andalusia, Spanyol.

B.    Tokoh – Tokoh Yang Berjasa Dalam Pembentukan Dinasti Abasiyyah
1.  Ali bin Abdullah
Namanya Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf Al-Quraysi, Ia termasuk keturunan Hasyim. Ali bin Abdullah memulai usahanya ketika Bani Umayyah dipimpin oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Keadaan yang stabil dan relative aman saat itu sangat memungkinkan bagi Ali bin Abdullah untuk melakukan upaya propaganda anti Bani Umayyah. Pergerakannya berpusat di Al-Humaymah dekat Kufah. Sasaran propagandanya adalah orang-orang kufah dan khurasan yang mana diantara mereka banyak yang bukan orang arab, atau disebut dengan kaum mawali/ ‘ajam, yang mana kehidupan mereka sering tidak mendapatkan keadilan dari pemimpin-pemimpin Muawyyah.
Untuk melancarkan upayanya, Ali bin Abdullah mendidik 12 orang kader dai yang telah diberi pendidikan dan pelatihan. Ia meminta kepada para kadernya untuk menyebarluaskan gerakan mendukung keluarga Nabi Muhammad SAW yang telah di perlakukan tidak adil oleh ABni Umayyah. Namun di tengah-tengah usahanya, Ali bin Abdullah wafat dan cita-citanya diteruskan oleh putranya, Muhammad bin Ali.

2.  Muhammad bin Ali
Kematian Ali bin Abdullah meyatakan semangat Muhammad bin Ali untuk meneruskan cita-cita ayahnya. Selain menggandeng kaum Mawali ia pun bekerjasama dengan kaum Syi’ah yang meyimpan dendam terhadap Daulah Bani Umayyah. Namun sayang, Muhammad bin Ali juga wafat sebelum cita-citanya terwujud.

3.  Ibrahin bin Muhammad
Ibrahim bin Muhammad yang bercita-cita melanjutkan perjuangan ayah dan kakeknya giat melancarkan propaganda anti pemerintah Umayyah. Dengan bantuan Abu Muslim Al-Khurrasani yang menguasai kaum Mawali di Khurasan, Ibrahim telah menguasai beberapa kota, yaitu Khurassan, Kufah, Basrah, Mekah, dan madinah.
Dianggab sebagai pemberontak oleh pemerintah Ummayah, akhirnya Ibrahim bin Muhammad Ditangkap oleh pasukan Ummayyah yang dikirim oleh Khalifah Marwan II. Ia diasingkan kemudian dibunuh.

4.  Abu Abbas As-Safah
Ia adalah adik dari Ibrahim bin Muhammad. Abu Abbas As-Safah merupakan salah seorang yang paling berperan dalam pembentukan Daulah Bani Abbas. Bersama adiknya, Abu Ja’far Al-Manshur dan dibantu oleh panglima Khurasan yang pemberani, Abu Muslim, mereka menghancurkan kekuatan Umayyah yang terkahir sehingga mampu membunuh Khalifah Marwan II.
Abu Abbas As-Safah adalah Khalifah Abbasiyah pertama. Ia dinobatkan  sebagai khalifah setelah berhasil memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan Ummayyah. Nama asli adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Nama As-safah berarti” haus darah” adalah gelar yang diberikan kepadanya.
Di masa pemerintahan Abu Abbas as-Safah, Ibu kota Daulah bani Abbas berada di Al-Hasyimiyah dekat kufah. Ia memerinta Daulah Abbasiyah tidak lama, yaitu antara tahun 132 – 137 H/750-754 M. ia memberikan dasar yang kuat-terhadap kekuatan Negara dan keberlangsungan kekuasaanya.

5.   Abu Ja’far Al-Manshur
Abu Ja’far Al-Manshur adalah saudara Abu Abbas As-safah. Ia termasuk salah seorang pendiri Daulah Abbasiyah. Ia seorang politikus ulung, panglima perkasa dan pemberani, dan orang yang teguh pendirian. Karena jasanya yang sangat besar terhadap pembentuka daulah Bani Abbasiyah, ia pantas dijuluki “Bapak Dinasti Bani Abbas”.
Setelah Abu Abbas As-Safah meninggal ia dibaiat menjadi khalifah kedua Daulah Abbasiyah. Saat menjadi khalifah, Abu Ja’far Al-Manshur banyak berjasa bagi kelangsungan kekuasan Dinasti Abbasiyah periode berikutnya.
Abu ja’far Al-Manshur telah memberikan simbol dan kebanggaan bagi kejayaan Bani Abbas dengan membangun kota Bagdad menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah. kota yang terletak di tepi dua sungai besar Eufrat dan Tigris itu pembangunannya menghabiskan 18.000.000 dinar.Saat itu Bagdad merupakan kota termasyhur di dunia karena kemewahan,keindahahan,keteraturan, dan kebersihan.

6.   Abu Muslim Al-Khurasani
Ia adalah pimpinan gerakan agama dan politik di Khurasan, Persia (Iran) yang paling berjasa kepada Bani Abbas dalam usaha menumbangkan Dinasti Bani Umayyahh. Semboyan yang digunakan  Abu Muslim dalam propagandanya adalah Li Ar-ridha min Muhammad (demi keridaan keluarga nabi Muhammad).
Namun sayang, uasaha Abu muslim Al-Khurasani yang berperan besar dalam menggulingkan kekuasaan Bani Umayyah dan mengantarkan terbentuknya Daulah Abbassiyah, dibalas dengan pembunuhan atas dirinya sendiri oleh Khalifah kedua Bani Abbas, Abu Ja’far Al-Manshur. Al-Manshur memandang pengaruh Abu Muslim Al-Khurasani yang sedemikian besar menjadi ancaman bagi keberlangsungan kekuasaanya.

C.     Periodisasi Kekuasaan Dinasti Abbasiyah
Keberadaan Daulah Abbasiyah  berlangsung sampai Tahun 656 H/1258 M. Masa yang panjang itu dilaluinya dengan pola pemerintah yang berubah-ubah. Berdasarkan perbedaan pola dan perubahan politik itu,juga mengingat masa berkuasa Daulah Abbasiyah ini cukup lama para sejarawan membagi masa kekhalifahan Bani Abbasiyah kepada empat periode.

1.   Periode Abbasiyah I (132-232H/750-847M)
Periode pertama Daulah Abbasiyah berlangsung 97 tahun dan dipimpin oleh 9 orang Khalifah. Mulai dari Abu Abbas As-Safah (132-136 H/750-754M) sampai Khalifah Al-Watsiq (227 – 232H/842 – 947 M).
Periode ini di sebut periode keemasan Daulah Abbasiyah.Para Khalifah yang memimpin Abbasiyah pada periode ini selain ahli dalam ketatanegaraan,politik dan pemerintahan mereka sangat mencintai ilmu pengetahuan,peradaban, dan dikenal dekat dengan ulama (ilmuwan). Puncak popularitas daulah ini berada pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid (786 – 809 M) dan putranya Al-Makmun (813 – 833 M)

Para Khalifah yang memimpin Daulah Abbasiyah periode pertama adalah :
·       Abul Abbas As-Safah (132 -  136 H/750 – 754 M)
·       Abu Ja’far Al – Manshur ( 136 – 158 H/ 754 – 775 M)
·       Al - Mahdi (158 – 169 H/ 775 – 785 M)
·       Musa Al - Hadi (169 – 170 H/785 – 786 M)
·       Harun Al - Rasyid (170 – 193 H/ 786 – 809 M)
·       Al – Amin (193 – 198 H/809 – 813 M)
·       Abdullah Al – Makmun (198 -  218 H/ 813 – 833M)
·       Al – Mu’tasim (218 – 227 H/833 – 842 M)
·       Al- Watsiq (227 – 232 H/842 – 847 M)

2.  Periode Abbasiyah II (232 – 334 H/847 – 946 M)
Periode ini berlangsung selama 99 tahun, dipimpin oleh 13 Khalifah. Periode ini bisa dikatakan sebagai awal kelemahan Dinasti Abbasiyah. Kebijakan Khalifah Al-Mut’tasim(218 – 227 H/833 – 842 M) terhadap unsur Turki dalam masalah ketentaraa,membuat kebiasaan orang – orang muslim mengikuti perjalanan perang menjadi terhenti. Sehinnga sangat berpengaruh terhadap kedaulatan bangsa dan Negara.
Khalifah Al-Mu’tasim (218 – 227 H/833 – 842 M) dan khalifah sesudahnya yaitu Al – Watsiq (842 – 847 M) mampu mengendalikan mereka.Akan tetapi Khalifah Al- Mutawakkil (232 -247 H/847 – 861 M) yang merupakan khalifah awal periode ini merupakan khalifah yang lemah.Pada masanya orang – orang Turki dapat merebut kekuasaan dengan cepat setelah Al-Mutawakil wafat. Merekalah yang memilih dan mengangkat khalifah sesuai dengan kehendak mereka.
Dengan demikian, kekuasaan tidak lagi ada di tangan khalifah Bani Abbas. Factor-faktor penting lain yang menyebabkan kemunduran Dinasti Absasiyah pada periode ini adalah:

1.     Luasnya wilayah yang harus dikendalikan seangkan organisasi dan komunikasi rapuh / lemah.
2.     Ketergantungan kepada tentara sangat tinggi, sehingga menurunkan semangat rakyat dalam pembelaan Negara.
3.     Kesulitan keuangan karena beban pembiayaan tentara sangat tinggi.

Periode Dinasti Abbasiyah  II dipimpin oleh 13 orang khalifah yaitu :
1)       Al-Mutawakkil (232 – 247 H/847 – 861 M)
2)     Al-Muntashir (247 – 248 H/861 – 862 M)
3)     Al-Musta’in (248 – 252 H/862 – 866 M)
4)     Al-Mu’taz (252-256 H/866 – 869 M)
5)     Al-Muhtadi (255-256 H/869 – 870 M)
6)     Al-Mu’tamid (256-279 H/870 – 892 M)
7)     Al-Mu’tadhid (279 - 289 H/892 – 902 M)
8)     Al-Muktafi (289 - 295 H/902 – 908 M)
9)     Al-Muqtadi (295 - 320 H/908 – 932 M)
10) Al-Qahir (320 - 322 H/932 – 934 M)
11)  Al-Radhi (322 - 329 H/934 – 940 M)
12) Al-Muttaqi (329 - 333 H/940 – 944 M)
13) Al-Mustakfi (333 - 334 H/944 – 945 M)



3.  Periode Abbasiyah III
 perdagangan juga mengalami kemajuan.
Khalifah yang berkuasa pada periode ini adalah:
1)      Al-Mu’thi (334 - 363 H/946 – 974 M)
2)     At-Thai (363 - 381 H/974 – 991 M)
3)     Al-Qadri (381 – 422 H/991 – 1031 M)
4)     Al-Qayyim (422 - 476 H/1031 – 1075 M)
5)     Al-Muqtadi (467 - 487 H/1075 – 1094 M)

4.  Periode Abbasiyah IV (487 - 656 H/1094 – 1258 M)
Periode ini berlangsung sekitar 164 tahun. Jika pada periode sebelumnya kekuasaan Abbasiyah berada di bawah kendali Bani Buwaihi, maka pada periode ini kekuasaan berada di bawah kendali kaum Saljuk dari Turki. Saljuk adalah nama penguasa suku-suku Oqhuz di Turki. Namun Saljuk adalah nama suku yang diambil sebagai penghormatan atas nenek moyang mereka bernama Saljuk bin Yakak.
Puncak pengaruh kaum Saljuk terhadap kekhalifahan Bani Abbas dimulai tahun 510 H/1116 M sampai tahun 656 H/1258 M ketika tentara Mongol membumihanguskan kota Baghdad dan segala isinya yang menandai berakhirnya Dinasti Abbasiyah. Yang memimpin Dinasti Abbasiyah pada periode ini adalah:
Al-Mustadzir (487 - 52I H/1094 - 1118 M)
1.       Al-Mustarsyid (521 - 529 H/1118 - 1135 M)
2.      Ar-Rasyid (529 - 530 H/1135 - 1136 M)
3.      Al-Muktafi (530 - 555 H/1136 - 1160 M)
4.      Al-Mustanjid (555 - 566 H/160 - 1170 M)
5.      Al-Mustadhi (566 - 575 H/1170 - 1180 M)
6.      An-Nasir (575 - 622 H/1180 - 1225 M)
7.      Az-Zahir (622 - 623 H/1225 - 1226 M)
8.      Al-Mustanhir (623 - 640 H/1226 - 1242 M)
9.      Al-Musta'shim (640 - 656 H/1224 - 1288)
Dari keempat periode ini, Dinasti Bani Abbas melahirkan 37 orang khalifah. Banyak kemajuan yang telah diraih oleh dinasti ini di berbagai bidang peradaban, ilmu pengetahuan, militer, ekonomi, sosial, arsitektur, dan sebagainya. Dari 37 khalifah yang memimpin Dinasti Abbasiyah, hanya sembilan khalifah periode pertama yang paling banyak jasanya.
Soal-sola latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar
1)     Apa yang dimaksud dengan daulah Abbasiah
2)     Kenapa para keturunan Abbasiah sangat berambisi menggulingkan dinasti Umayyah, jelaskan
3)     Sapakah nama penggagas berdirinya bani Abbasia, dan siapa khlifah pertamanya
4)     Pada tahun berapakah dinasti Abbasiah berdiri, dan kenapa dinamakan dengan dinasti abbasiah
5)     Apa yang dimaksud dengan kaum mawali dan kaum awaliyin
6)     Kenapa kaum mawali dan kaum awaliyin  membantu gerakan anti Umayyah
7)     apa penyebab Abu Ja’far bin mansur membunuh Abu Muslim al-Khurasani
8)     Pada periode keberapakah dinasti Abbasiah mengalami masa keemasan, jelaskan
9)     Apa arti dari As-Saffah, gelar yang diberikan kepada Abu Abbas As-Safah
10) Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dinasti Buwaihi
11)  Sebutkan nama-nama tokoh yang berjasa dalam mendirikan dinasti Abbasia

12) Siapakan nama dari keturunan Muawiyyah yang berhasil lari ke spanyol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar